Jumat, 03 April 2015

PAPA, KEMBALIKAN TANGAN KEITH

PAPA, KEMBALIKAN TANGAN KEITH


Keluarga kecil yang terdiri dari papa, mama dan Keith. Keluarga ini hidup berkecukupan dari segi ekonomi. Papa dan mama Keith selalu banyak menghabiskan waktu untuk bekerja. Keith diasuh oleh Kakak yang saat itu dia berumur 6 tahun dan sudah duduk di kelas 1 SD. Kegiatan sehari-hari Keith selain sekolah, ku ursus musik dan menggambar. Keith anak yang super aktif dan kecintaanya terhadap menggambar. Ia selalu bercerita kepada gurunya tentang kecintaannya terhadap menggambar dan kelak sudah besar Keith ingin menjadi pelukis terkenal. 
Saat itu, ayah dan ibu Keith hendak pergi ke pesta pernikahan teman mereka.

"Mama, Keith ingin ikut sama mama", pinta Keith memelas.
"Keith, mama dan papa tidak akan pergi lama, nanti mama akan membawa mainan", Kata mamanya Keith. 

Akhirnya mereka tidak membawa Keith karena mereka pikir takut akan membuat onar karena super aktifnya. Keith ditinggalkan dan berpesan kepada kakak asuhnya untuk menjaga Keith di rumah. Kakak asuh Keith pun mengingat pesan ayah Keith.
Keith pun menghabiskan waktunya dengan menggambar dan ditemani oleh kakak asuhnya yang saat itu di ruang tamu dekat dengan garasi mobil. Setelah 4 jam berlalu Keith pun mulai bertanya kepada kakak asuhnya.

"Kak, mama dan papa kenapa belum pulang?", tanya Keith.
"Mungkin mereka sedang dalam perjalanan pulang", jawab kakak asuh.
"Hari ini mama dan papa janji untuk pergi bersama ke arena lomba menggambar. Kenapa papa dan mama tidak mengingatnya, Kak?", tanya Keith Sedih.
"Mama dan papa Keith banyak kegiatan mungkin mereka tidak mengingatnya. Kalau begitu, nanti kakak akan mengantarkan Keith pergi ke arena menggambar", ujar kakak asuh dengan berusaha membuat Keith tidak sedih.

Saat itu, Keith sudah siap untuk pergi ke arena lomba menggambar, sedangkan kakak asuhnya masih sibuk menyiapkan perlengkapan makan dan minum Keith. Saat menunggu itu, Keith pergi ke garasi mobil. Ia melihat mobil yang sangat bagus di situ dan mobil itu memang baru dibeli orang tua Keith 3 hari yang lalu. Dengan kepolosan pemikirannya Keith pun mulai menggambar dan mewarnai di dinding mobil itu. Sekelilingnya sudah penuh gambaran dan hiasan oleh Keith. Saat itu Keith ingin memperlihatkan gambarannya kepada orang tua dan berharap akan senang. Tiba-tiba kakak asuh Keith datang.

"Keith, apa yang kamu lakukan? kenapa mencoret-coret mobil papa Keith?", tanya kakak asuh cemas dan ketakutan.
"Mobilnya sangat baguskan Kak? Papa dan mama pasti akan senang dan mereka akan selalu mengingat Keith", ucap Keith polos dan senang.

Lalu dengan kecemasan kakak asuhnya langsung berangkat ke arena lomba menggambar bersama Keith. Sesampainya disana Keith langsung mengikuti perlombaan itu. Kakak asuh pun menghubungi orang tua Keith. Orang tua Keith pun bergegas pulang dari pesta itu. Setelah 1 jam berlalu, Keith dan kakak asuh pun pulang kerumah.
Sesampainya di rumah, Keith bertemu dengan orang tuanya dengan wajah yang penuh amarah dengan perbuatan Keith terhadap mobil baru papanya. Tanpa rasa mengerti, Keith langsung memeluk papanya.

"Pa, Ma, Keith tadi ikut lomba menggambar. Keith ingin mama dan papa ikut tapi Keith paham mama dan papa ada kegiatan". ucapnya polos.
"Kamu! Apa yang kamu lakukan dengan mobil papa?", tanya papanya dengan membentak Keith.
"Papa dan mama pasti suka, mobil papa bagus sekali. Keith ingin kita pergi sama mama dan papa naik mobil itu." ucapnya memelas.
Papa dan mama nya sangat marah dan kesal atas perbuatan Keith. Papanya Keith Menyuruh bibi nya mengambil besi untuk menghukum Keith.
"Mana tangan kamu Keith? Buka kedua tangan kamu!", bentak papanya dengan keras.

Lalu Keith membuka kedua tangannya yang kecil itu dengan mata berkaca dan gemetar. 
Plak..plak...plak..plak begitu kerasnya pukulan besi itu mengenai tangan mungil Keith bertubi-tubi hingga memerah dan berbekas hingga luka.
"Papa sakit...maafkan Keith papa", tangis Keith
"Aaahh..papa ampun.. maafkan Keith", isak Keith dengan gemetar dan pucat. Papanya tidak memperdulikan dan terus memukulnya. Mamanya Keith sedih dan menangis tapi Ia pun tidak kuasa melihat amarah papanya Keith. Keith terus menangis memanggil mama dan papanya untuk mohon ampun dan akhirnya luka-luka pada tangan Keith mengeluarkan darah.

Akhirnya pukulan itu pun terhenti, Keith gemetaran dan tak kuasa melihat tangannya itu dan Wajahnya begitu pucat dan lemas. Ia sangat takut kepada orang tuanya. Keith dikurung ayahnya dikamar gudang.

"Papa... Keith tidak mau disini, Mama tolong Keith.. Maafkan Keith ma..pa.." isaknya dengan gemetar dan lemas. Papanya tidak menghiraukan tangisan Keith. 

Keesokan harinya, papanya Keith menyuruh kakak asuh Keith untuk membuka pintu gudang. Kakak asuh itu pun segera menggendong Keith dan membawa kekamarnya Keith. Keith demam tinggi, menggigil, dan mengigau mengucapkan "maaf Ma ,Pa". Langsung Kakak memberi tahu kepada orang tuanya Keith. Papanya Keith menyuruh kakak itu memberi makan keith obat demam. Setelah beberapa jam suhu badan Keith makin tinggi dan mengigau. Sepulang kerja orang tua Keith, kakak asuh Keith pun memberi tahu kembali bahwa suhu badan Keith makin tinggi dan menggigil. Papanya Keith malah menyuruh untuk menambah dosis obat demam itu. 

Tepat jam 3 pagi subuh, Mamanya Keith terbangun. Ia Langsung pergi menemui Keith dengan hati yang gemetar dipeluknya anaknya Keith. Ia menyuruh kakaknya untuk segera menyiapkan perlengkapan. Keith dibawa ibunya ke rumah sakit dan langsung ditangani oleh pihak rumah sakit. Papanya Keit pun menyusul. Dokter telah memeriksa dan mengatakan bahwa Keith harus dioperasi. Kedua tangan Keith terinfeksi bakteri dan menyebabkan suhu badanya semakin tinggi. Dokter memvonis bahwa kedua tangan Keith harus diamputasi. Mama dan papa Keith sangat terpukul mendengarkan berita itu. Papa dan mama nya pun tak kuasa membendung air mata, mereka merasa bersalah dan tidak menyangka akibat dari perbuatannya.

 Berjalanlah proses operasi dengan lancar. Mereka langsung menemui Keith di ruangannya. Melihat tangan keith yang terbalut perban sudah diamputasi mereka menangis.

"Ma...Pa... maafkan Keith... Keith janji tidak menggambar mobil papa lagi. Jangan menangis pa.. ma..."tangis Keith.
"Maafkan Mama dan Papa Keith", mereka langsung memeluk Keith dan menangis. 
Keith melihat tangannya terbalut perban dan merasa tangannya tidak ada lagi. 
"Papa... Mama tangan Keith. Pa..tangan Keith mana ? Mama tanga Keith mana?" tangisnya gelisah.
Mama dan papa pun menyesali perbuatannya. Mereka memeluk Keith dan menjelaskannya.
"Maafkan papa dan mama sayang, karena perbuataan kami, tangan Keith sudah tidak ada lagi". Ucap mereka terseduh-seduh.

"Papa Keith masih ingin menggambar, Keith janji tidak akan menggambar di mobil papa lagi. Papa tolong kembalikan tangan Keith, Pa.." ucapnya memelas.
Papanya Keith terpukul sekali dengan perbuatannya dan tidak sanggup menjelaskannya lagi. Kakak asuhnya menangis tersedu. Lalu datanglah gurunya Keith dan teman-temannya.
"Halo.. Keith!", sambut teman-teman dan gurunya sambil membawa piala kemenangan Keith atas lomba arena gambar. Orang tua Keith Langsung mengajak Ibu gurunya Keith menjelaskan kronologi kejadian itu dan berharap ibu guru Keith dapat menjelaskan dan menguatkan Keith atas apa yang dialami Keith.
"Ibu guru, mengapa menangis? bukankah harusnya kita berbahagia Papa sudah tidak marah lagi kepadaku dan juga Keith juga menang lomba menggambar. Papa dan mama pasti senang", Ucap Keith polos.
"Sayang, Ibu tidak menangis tapi ibu bangga sama Keith. Keith cepat sembuh ya dan harus tegar", ucap gurunya.
"Iya, Bu. Keith pasti sembuh. Keith ingin menggambar lagi setelah pulang. Tapi Bu, tolong bilang ke Papa kembalikan tangan Keith." ucap Keith menangis.
Ibu guru itu pun menangis dan menguatkan Keith. Beliau menjelaskan bahwa tangannya sudah tidak ada lagi dan memberi tahu bahwa Keith juga masih bisa menggambar.
"Keith, jangan khawatir Tuhan tidak akan meninggalkan Keith. Tuhan pasti mengabulkan permintaan Keith untuk menjadi pelukis terkenal." ucap gurunya. Akhirnya Keith pun mengerti dan tidak menangis lagi. 

20 tahun kemudian, Keith membuka galeri lukisan. Keith melukis dengan kakinya hingga Ia menjadi pelukis terkenal. Keith tidak putus asa. Keith tetap berpengharapan kepada Tuhan. Ia Percayakan hidupnya kepada Tuhan. Tuhan memberkati dan bekerja dalam hidupnya. 
Semangat..Howaller..

4 komentar:

  1. Wow...Kisah yang luar biasa , mnjadi pelajaran bagi kita semua..bahwa jangan sia2kan anak, anak lbh berharga dari materi. Thanks for the story

    BalasHapus